• principal@sman17plg.sch.id
  • Jl. Mayor Zurbi Bustan, Lebong Siarang Palembang
  • 088294873406
  • Memupuk Kreativitas Melalui Festival Drama 2017

    Memupuk Kreativitas Melalui Festival Drama 2017

    Perhelatan acara tahunan Festival Drama 2016/2017 di Aula Taufik Ismail SMA Plus Negeri 17 Palembang diadakan Sabtu, (06/05). Acara yang merupakan adu kreativitas dalam pementasan seni drama setiap kelas ini berakhir sore hari jam 18.00 WIB. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Galeri Foto.

    Even tahunan dan program OSIS SMA Plus Negeri 17 Palembang ini dimulai Sabtu pagi ditandai dengan acara pembukaan pada pukul 08.00 WIB. Acara yang dibuka langsung oleh Ibu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ibu Dra. Hj. Ria Wilastri, M.M. dengan sambutan dan pemukulan gong tanda dimulainya lomba festival drama.

    Drama adalah seni peran kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung, disajikan dalam bentuk dialog dan gerakan berdasarkan naskah, didukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, dan tata busana. Dalam arti luas, drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukan di depan orang banyak mencakup teater tradisional dan teater modern, sedangkan dalam arti sempit mengacu pada drama modern saja. Untuk even tahun ini panitia mengambil tema imajinasi dan fantasi sebagai patokan pementasan tiap kelas.

    Selanjutnya acara pementasan drama tiap kelas dimulai dan dengan seksama ditonton oleh guru-guru, karyawan dan peserta didik serta dinilai oleh dewan juri. Festival Drama ini bertujuan untuk memupuk kerjasama dalam suatu kelompok kelas kedalam arah yang lebih positif karena sebagai manusia kita tidak lepas dari kebersamaan dengan manusia lainnya. Yang kedua memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melahirkan daya kreasi masing masing yaitu mengembangkan kreatifitas yang dimiliki, yang ketiga mengembangkan emosi yang sehat pada peserta didik, yang keempat mengembangkan apresiasi dan sikap yang baik, yang kelima menghilangkan sikap malu, gugup, tegang, takut dan lain sebagainya, melatih peserta didik berani berbicara dan tampil di depan penonton, dan yang terakhir menghargai pendapat dan pikiran yang baik maksudnya membuat peserta didik dapat menghargai karya dari orang lain.