• principal@sman17plg.sch.id
  • Jl. Mayor Zurbi Bustan, Lebong Siarang Palembang
  • 088294873406
  • Siswa SMAN 17 Apresiasi Seniman Indonesia

    Siswa SMAN 17 Apresiasi Seniman Indonesia

    PALEMBANG- Siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang mengapresiasi seniman Indonesia dengan pergelaran seni bertajuk “Apresiasi Seni”, Sabtu (31/10/ 2015).  Pergelaran ini menampilkan proses kreatif penciptaan lagu yang hingga saaat ini melegenda diantaranya lagu-lagu karya Ebiet G Ade, Iwan Fals, Koes Plus, dan Fariz RM.

    Guru seni SMA Plus Negeri 17 palembang, Priyo Sutomo, S.Th mengatakan pembelajaran seni memiliki dua tahapan yakni apresiasi dan kreasi. Apresiasi diartikan sebagai menghargai karya yang telah ada dan kreasi diartikan sebagai hasil cipta atau karya yang ditemukan. “ Sebelum menghasilkan sebuah karya, seseorang harus terlebih dahulu memahami dan menghargai karya orang lain,” ujarnya.

    Priyo menjelaskan kegiatan apresiasi seni ini merupakan salah satu pembelajaran seni di kelas XII. Dalam kegiatan ini siswa dituntut menguasai manajemen dan pengorganisasian sebuah pentas seni. Selain itu siswa juga diajakmembuka wawasan tentang seni dan proses kreatifnya. Yang utama lagi, siswa dapat mengenal dan mencintai seniman Indonesia dan mengapresiasi karya-karyanya.

    Hj. Nuraini, M.Pd. Wakil Kepala SMA Plus Negeri 17 palembang saat membuka kegiatan mengatakan seni itu bagian dari kecerdasan.  “Sebetulnya seni itu tidak hanya sebatas ditonton, diekspresikan atau ditampilkan. Seni sebetulnya includ dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

    Ia mengatakan, tanpa kita sadari, kehidupan manusia tidak terlepas dari seni. Seni ada dalam keseharian kita. Ketika seseorang mengenakan hijab, mereka menggunakan seni, ketika guru menerangkan materi di depan kelas juga menggunakan seni tersendiri.

    “Bahkan Tuhan pun memberikan pemahaman kepada manusia melalui seni. Kita diberi kemarau yang panjang dan asap yang tebal, tentu tidak lama lagi ada banjir. Itu seni tuhan agar manusia memahami alam. Seni mengiringi kehidupan. Hanya saja ada yang mampu untuk mengekspresikan dan menampilkan sebuah karya dan ada yang tidak,” paparnya. (af)