• principal@sman17plg.sch.id
  • Jl. Mayor Zurbi Bustan, Lebong Siarang Palembang
  • 088294873406
  • Siti Aisyah dan Afifah Sabet Predikat Siswa Berprestasi

    Siti Aisyah dan Afifah Sabet Predikat Siswa Berprestasi

    PALEMBANG-Selain guru berprestasi, berkah tak terhingga juga hadir melalui siswa beberapa waktu lalu.  Pasalnya, empat siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang juga meraih predikat siswa berprestasi 2015 tingkat Kota Palembang. Mereka adalah Siti Aisyah (juara 1 program MIA), Afifah Putri Elwani (juara 1 program IIS), M Fadil Akbar (juara 2 program MIA) dan M Zikrillah (harapan 1 program IIS).

    Dalam rangkaian lomba, Siti Aisyah atau akrab disapa Icha ini mengangkat Pulau Kemaro dalam storry telling-nya di hadapan juri. Ia memilih Pulau Kemaro karena  merupakan salah satu  objek wisata sejarah yang  sangat menarik untuk dikunjungi.

    Siswa kelas XI 4 MIA yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran ini mengaku senang dapat menambah pengalaman lomba di ajang ini. “Hidup itu proses, maka jalanilah hidup dengan sebaik mungkin. Lagi pula Tuhan melihat proses, bukan hasil,” katanya.

    Hal sama dikatakan Afifah Putri Elwani, siswa kelas XI IIS. Ia mengaku senang dapat membanggakan orangtua. “Semoga dapat memotivasi kawan-kawang yang lain,” ujarnya.

    Gadis yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke sekolah kedinasan ini mengangkat kewirausahaan dalam tema pidatonya di seleksi hari kedua.  Ia mengaku predikat siswa berprestasi bukan suatu beban, namun sebagai tanggung jawab untuk menjadi lebih baik.

    Koordinator AFS Bina Antarbudaya chapter Palembang, Drs. Arpani  MPd, mengatakan seleksi yang dilaksanakan di sekolah maupun di tingkat kota sudah berjalan dengan baik, dalam arti figur yang dipilih sudah sangat tepat.  Namun ia menyayangkan seleksi seperti ini tidak berkelanjutan, hanya sampai di tingkat kota saja.

    Guru Bahasa Inggris ini berpesan agar siswa peraih siswa berprestasi mampu mempertahankan prestasi mereka karena mempertahankan akan lebih sulit dibandingkan meraih. “Jika puas sebatas itu, selesai. Orang lain akan menyalipnya,” ujar Arpani. (af)