SMA Plus Negeri 17 Palembang baru-baru ini menggelar acara peresmian Duta Literasi untuk periode 2025-2026, yang menjadi momen inspiratif bagi seluruh komunitas sekolah. Para duta yang terpilih, di antaranya:
Mereka telah melewati proses seleksi ketat oleh para juri yang memahami dunia perpustakaan dan literasi. Acara ini tidak hanya menandai awal tugas mereka, tetapi juga menekankan pentingnya literasi sebagai pondasi pendidikan, di mana para duta dipilih berdasarkan kemampuan dan komitmen mereka untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah. Semoga acara ini dapat memotivasi seluruh warga sekolah untuk lebih giat dalam mengembangkan budaya literasi.
Tugas utama para Duta Literasi adalah membantu mensosialisasikan kegiatan literasi di SMA Plus Negeri 17 Palembang, sekaligus menjadi contoh teladan dalam sikap, perilaku, dan segala hal yang berkaitan dengan literasi. Mereka akan aktif mengadakan program seperti workshop, kampanye buku, dan diskusi tentang sumber daya perpustakaan, sehingga siswa lain terdorong untuk mengikuti jejak mereka. Para duta ini telah teruji melalui proses yang mendalam, memastikan bahwa mereka siap menjadi role model yang membawa semangat literasi ke dalam kehidupan sehari-hari, baik di kelas maupun di luar kegiatan sekolah. Dengan demikian, peran mereka tidak hanya terbatas pada sekolah, tetapi juga memperluas dampak positif ke komunitas sekitar, menciptakan lingkungan yang lebih berorientasi literasi.
Di tengah upaya pemerintah yang semakin giat membudayakan literasi, peresmian ini menjadi sangat relevan karena ujian pendidikan sekarang semakin berbasis literasi, yang mengharuskan setiap siswa memiliki keterampilan membaca, menulis, dan berpikir kritis. Hal ini menunjukkan bahwa literasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang tidak bisa dihindari untuk menghadapi tantangan masa depan. Melalui para Duta Literasi SMA Plus Negeri 17 Palembang, diharapkan dapat tercipta gelombang motivasi yang lebih luas, di mana generasi muda tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga aktif menyebarkannya, sehingga sekolah ini menjadi pusat inspirasi bagi pendidikan nasional. Dengan demikian, acara peresmian ini bukan akhir, melainkan awal dari gerakan literasi yang berkelanjutan.