Dalam upaya mencegah radikalisasi di kalangan generasi muda, SMA Plus Negeri 17 Palembang bekerja sama dengan Intelkam Polda Sumatera Selatan menyelenggarakan Sosialisasi Anti Intoleransi dan Radikalisme di Lingkungan Pendidikan menghadirkan Ustadz Sulaiman M. Urif, Ketua Forum Santri Nasional Kota Palembang, yang berbagi pandangannya mengenai pentingnya pendidikan dan toleransi. Dalam wawancara yang berlangsung di program “Jubel Inspiratif,” beliau menjelaskan bahwa radikalisasi sering kali dimulai dari intoleransi, yang dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk perbedaan suku, ras, dan agama. Ustadz Sulaiman menekankan bahwa pemuda adalah sasaran empuk bagi paham-paham radikal, karena mereka cenderung mudah terpengaruh dan memiliki jiwa yang penuh semangat. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki pondasi pemahaman yang kuat agar tidak terjerumus ke dalam ideologi yang menyimpang.
Ustadz Sulaiman juga menjelaskan bahwa radikalisasi dapat terjadi ketika individu mulai menutup diri dari lingkungan sosialnya dan menganggap bahwa pandangannya adalah satu-satunya yang benar. Hal ini dapat menyebabkan sikap intoleransi terhadap orang lain, termasuk teman sebaya yang memiliki pandangan berbeda. Dalam konteks pendidikan, beliau mengingatkan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mendeteksi tanda-tanda awal radikalisasi, seperti perubahan perilaku dan pola pikir siswa. Dengan pengawasan yang baik, diharapkan siswa dapat terhindar dari pengaruh negatif yang dapat merusak masa depan mereka.
Lebih lanjut, Ustadz Sulaiman menekankan bahwa cinta tanah air dan rasa toleransi harus ditanamkan sejak dini. Dalam konteks keberagaman di Indonesia, beliau mengajak generasi muda untuk saling menghargai dan memahami perbedaan. Dengan menumbuhkan sikap kasih sayang dan toleransi, diharapkan generasi muda dapat menjadi pemimpin yang bijaksana dan mampu menjaga persatuan bangsa. Ustaz Sulaiman percaya bahwa akhlak yang baik adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, di mana setiap individu dapat hidup berdampingan meskipun memiliki latar belakang yang berbeda.
Sebagai penutup, Ustadz Sulaiman mengajak semua pihak, terutama generasi muda, untuk aktif dalam mencegah radikalisasi dengan cara memperkuat pemahaman agama yang moderat dan cinta terhadap bangsa. Dengan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan generasi penerus. Melalui pendidikan yang baik dan sikap toleransi, kita dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik dan damai bagi Indonesia.