Setelah beberapa waktu yang lalu diadakan workshop tentang jurnalisme lingkungan hidup, hari ini Sabtu (24/01) Mongabay Indonesia bekerjasama dengan SMA Plus Negeri 17 Palembang menyelenggarakan “Workshop Musik Lingkungan Hidup Bersama Hutan Tropis 2015” di Aula Lantai 3 Gedung B.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar lima puluh peserta didik terutama anggota ekstrakurikuler akustik. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dibuka langsung oleh Bapak Sepala Sekolah. Dalam sambutannya, beliau menceritakan tentang betapa besarnya degradasi lingkungan yang terjadi di sekitar kita ini jika dihitung dari sekitar dua puluh tahun yang lalu. Untuk itu marilah kita berbuat dan berkarya (terutama musik) yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh diri sendiri maupun orang lain tentang kesan/pesan nyata peduli lingkungan.
Workshop ini mengajak kita semua peduli lingkungan hidup. Peduli lingkungan berarti peduli diri sendiri dan orang lain. Generasi sekarang harus dapat menjembatani kelestarian lingkungan hidup demi generasi mendatang dan semoga bermanfaat dunia dan akhirat
Setelah pembukaan dan sambutan Bapak Kepala Sekolah, acara dilanjutkan dengan acara nti workshop berupa sharing, diskusi dan belajar tentang musik lingkungan hidup dipandu oleh Kak Taufik Wijaya. Kemudian dilanjutkan dengan membuat kelompok belajar dan diskusi bersama Kak Jemi Delvian dan Kak Iftah Auladi dari grup band Hutan Tropis
Hutan Tropis merupakan sebuah keluarga musisi Palembang, yang multi etnis, yang menyatu karena peduli berbagai persoalan lingkungan hidup dan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan. Mimpi Hutan Tropis sederhana, “Semua orang bernyanyi, hidup damai, dengan alam yang terjaga,” kata Jemi Delvian, vokalis dan pencipta lagu yan sehari-hari mengelola usaha kuliner.
Selain Jemi, pengusung Hutan Tropis yakni M Ipul seorang guru musik yang memegang keyboard, David Wibowo pengusaha muda yang mencabik bass, Andi Ahmad pemain gitar yang sehari-hari berprofesi hipnotherapist dan mengelola cafe dengan menu andalan “minuman antioksidan”. serta Iftah Auladi sebagai penggebuk drum, bungsu di Hutan Tropis saat ini tengah berjuang menyelesaikan sarjana ekonomi di Unsri.
Karya-karya grup band Hutan Tropis ini dapat dilihat di https://soundcloud.com/hutan-tropis
Di akhir sesi acara workshop ini, setelah berdiskusi antar kelompok, para peserta diminta menampilkan karya musik dan lagu yang telah mereka buat di depan kelompok yang lain. Dan ternyata, hanya dengan waktu yang singkat mereka mampu memeberikan sajian karya musik yang dinilai oleh para pemateri workshop ini cukup baik dan layak untuk dijadikan album. Selain berkarya melalui seni musik, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat yang lain untuk memelihara lingkungan.