Menjalin kerja sama internasional dengan sekolah lain merupakan kebutuhan mutlak bagi SMA Plus Negeri 17 Palembang. Sebagai konsekkuesnsi logis dari sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI), SMA Plus Negeri 17 Palembang harus menjalin kerja sama dengan sekolah bertaraf internaional diluar negeri atau sekolah mitra (sister school). Hal ini juga terimplementasi dalam kurikulum dan Rencana Pengembangan Sekolah yang diprogramkan setiap tahun.
Seiring dengan perkembangan dunia saat ini, kebutuhan pendidikan peserta didik tidak terbatas buku-buku bacaan atau mengakses ilmu pengetahuan melalui berbagai media informasi dan teknologi. Sebagai pelaku-pelaku unggul dalam pembangunan dunia di masa depan, peserta didik SMA Plus Negeri 17 Palembang harus dibekali kemampuan verbal untuk dapat menjalin komunikasi dan kerjasama secara global. Hal ini berkaitan dengan proyeksi penerapan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, tidak hanya bersifat nasional, tapi juga internasional. Untuk itu, memahami budaya dan adat bangsa lain dianggap penting sebagai salah satu bekal untuk memperkaya kompetensi pribadi maupun profesional.
Kegiatan kunjungan (Homestay) SMA Plus Negeri 17 Palembang ke Teluk Ketapang, Kuala Terengganu, Malaysia merupakan bagian dari program sister school. Kegiatan ini merupakan kunjungan balasan dalam program serupa yang telah dilakukan Maktab Rendah Sains Mara (MRSM) Teluk Ketapang, Terengganu, Malaysia bulan Juni lalu.
Kegiatan Homestay berlangsung selama 6 hari, dari tanggal 16 s.d. 21 September 2012. Dipilihnya waktu tersebut menyesuaikan hari efektif di Malaysia. Pada bulan Nopember dan Desember sekolah-sekolah di Terengganu libur semester. Demikian juga ketika mereka berkunjung ke Indonesia juga menyesuaikan hari efektif sekolah-sekolah di Indonesia, termasuk Palembang.
Perjalanan Menuju Negeri KualaTerengganu
Sesuai jadwal yang diberikan pihak Homestay Terengganu, rombongan SMA Plus Negeri 17 Palembang yang terdiri dari peserta didik, guru, kepala sekolah, dan Kabid SLTP/SM dikpora, berangkat dari Palembang, tanggal 16 September 2012 dengan pesawat Air Asia pukul 13.50 WIB dan tiba di Bandara Kuala Lumpur pada pukul 03.45 waktu Malaysia. Dari bandara rombomgan dijemput oleh pihak Homestay Terengganu dengan menggunakan bus.
Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Terengganu memakan waktu lebih kurang 8 jam. Tiba di Terengganu sekitar pukul empat pagi waktu setempat, rombongan di tempatkan di Mess Homestay yang telah disiapkan panitia. Keesokan harinya, diadakan penyerahan peserta didik ke sekolah-sekolah tempat siswa belajar, antara lain, Maktab Rendah Sains Mara, Sekolah Menengah Sains Kuala Terengganu, Sekolah Menengah Kebangsaan Tengku Bariah, Sekolah Menengah Kebangsaan Dato Razali Ismail, Sekolah Menengah Kebangsaan Belara. Selanjutnya, peserta didik beraktivitas di sekolah dan tinggal di asrama sekolah selama satu malam.
Pada hari berikutnya diadakan serah terima ke orang tua asuh, peserta didik tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, berangkat dari rumah orang tua asuh.
Kegiatan Guru dan Kepala Sekolah
Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah nomor 421.7/761/SMAN 17/2012, guru mendapat tugas sesuai job description yang telah ditetapkan dikelompokkan sesuai bidang tugasnya di sekolah, yaitu kurikulum (akademik), kesiswaan (OSIS, ekstrakurikuler), Sarana (laboratorium, perpustakaan, IT), humas (kerja sama), mata pelajaran sains, mata pelajaran kelompok sosial, kepegawaian, dan asrama. Kegiatan tersebut diikuti dengan kesepakatan kerja sama yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MOU) antara Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang dengan Kepala Sekolah sembilan sekolah, yaitu Maktab Rendah Sains Mara, Sekolah Menengah Sains Kuala Terengganu, Sekolah Menengah Kebangsaan Tengku Bariah, Sekolah Menengah Kebangsaan Dato Razali Ismail, Sekolah Menengah Kebangsaan Belara, Sekolah Menengah Sains Sultan Mahmud, Sekolah Menengah Kebangsaan Manir, Sekolah Menengah Kebangsaan Tengku Mizan Arifin, dan Sekolah Menengah Agama Sultan Zainal Abidin.
Nilai positif yang dipetik dari kegiatan ini, bagi peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dalam kegiatan belajar mengajar di negara lain. Di samping itu, dapat menambah wawasan peserta didik dalam memahami budaya dan kultur masyarakat melalui homestay ini. Bagi guru, kegiatan ini menjadi wahana dalam menyelaraskan metode, media, dan memberikan warna untuk lebih inovatif. Banyak hal-hal yang harus ditiru dari sekolah-sekolah tersebut. Hasil kunjungan berupa progress report yang dapat dijadikan data pembanding dan diselaraskan dengan kondisi riil sekolah. Pada bulan April 2013, sekolah-sekolah yang sudah melakukan MOU akan berkunjung ke SMA Plus Negeri 17 Palembang (nuraini).