Setelah selama seminggu lebih melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) semester ganjil tahun pelajaran 2019-2020, hari ini, Rabu (11/12) SMA Plus Negeri 17 Palembang menyelenggarakan Sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di Gedung Aula Taufik Ismail. Sosialisasi diikuti oleh peserta didik kelas X, forum anak Sumatera Selatan, guru, perwakilan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dan nara sumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Selatan. Lihat Foto
Setidaknya ada empat kegiatan pokok dalam rangkaian sosialisasi yang dibuka langsung oleh Dr. Kencana Sari, M.Pd. dari Dinas Pendidikan Sumsel tersebut. Yang pertama adalah pelantikan forum komunikasi Sekolah Ramah Anak, dimana 40 orang peserta didik terpilih ditetapkan sebagai pelopor program sekolah ramah anak ini. Forum ini memilih April Yadhi (XI.3 MIPA) sebagai ketuanya untuk mengkoordinir pengurus lainnya dan anggota-anggota dalam 4 unit bidang. Bidang-bidang yang bertugas antara lain: bidang pengawasan pelaksanaan pembelajaran ramah anak, bidang pengawasan kesehatan dan lingkungan, bidang koordinasi dan sosialisasi, serta bidang publikasi dan sosialisasi.
Kegiatan kedua berupa paparan tentang konselor sebaya oleh Ghefira Nur Afifah dan Kivlan (peserta didik kelas X.3 MIPA) yang telah mendapat pelatihan dari Puskesmas Sosial beberapa waktu yang lalu. Di hadapan sekitar 350 teman-temannya, kedua peserta didik ini dengan semangatnya memaparkan seputar konselor sebaya. Hubungan sebaya memiliki peranan yang kuat dalam kehidupan remaja. Hubungan sebaya menimbulkan suatu hubungan saling percaya antar teman sebaya. Hal ini dapat menimbulkan suatu perilaku dimana remaja lebih percaya terhadap teman sebaya daripada dengan orang tua. Untuk itu konselor sebaya dapat menjadi suatu pilihan yang tepat dalam upaya membentengi anak atau remaja seusia mereka dari pengaruh negatif lingkungan.
Acara ketiga berupa talkshow seputar Forum Anak oleh Lisa Amalia Qurany, siswi kelas XI 10 MIPA yang merupakan ketua Forum Anak Provinsi Sumatera Selatan dan Muhammad Harits Tsabitul Azmi (X 8 MIPA) anggta forum anak Nasional. Forum Anak Nasional (FAN) adalah organisasi anak yang dibina oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara pemerintah dengan anak-anak di seluruh Indonesia dalam rangka pemenuhan hak partisipasi anak. Forum anak dapat juga diartikan sebagai pertemuan anak-anak dari berbagai kelompok untuk membicarakan sesuatu hal. Forum ini dikembangkan pada setiap jenjang administrasi pemerintahan seperti kelurahan, desa, kawasan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat nasional.
Dan acara terakhir adalah paparan nara sumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumatera Selatan. Dra. Hj. Wardanila, M.Si., H. Haris Ritanza, S.H., M.Si., Amalia, S.T., M.M., dan Purnawarman, S.A.P. dari Dinas PPPA Sumsel memandu jalannya sosialisasi tentang Sekolah Ramah Anak. Antara lain memberikan pengetahuan tentang apa saja bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak, hak-hak anak, pelaku dan tempat kekerasan serta bagaimana upaya dan cara pencegahan kekerasan terhadap anak terutama di lingkungan sekolah.