Untuk mengantisipasi makin meningkatnya jumlah penderita HIV-AIDS, Dinas Kesehatan Kota Palembang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Palembang melakukan roadshow ke 64 SMA Negeri dan Swasta di Palembang. Dan hari ini, Sabtu (17/05) SMA Plus Negeri 17 Palembang menjadi tempat diselenggarakan acara tersebut.
Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Palembang, dr. Afrimelda, M.Kes. yang menjadi pembicara mengatakan, dalam roadshow ke SMA Plus Negeri 17 Palembang ini merupakan kali yang kedua. Dari acara yang sama tahun 2012, beliau menilai penyelenggaraan dan respon dari peserta didik SMA Plus Negeri 17 Palembang merupakan yang terbaik dari 64 sekolah yang didatanginya. Peserta didik yang mengikuti acara roadshow sangat aktif dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi membuat kagum tim dari Dinkes Palembang.
Ke depan pihaknya akan membangun wadah penyuluh-penyuluh dari peserta didik SMA tentang arti penting penanggulangan HIV/AIDS dalam Duta HIV/AIDS termasuk siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang. Selanjutnya dalam penyuluhannya beliau mencanangkan “Getting Three Zeroes” terhadap ODHA, sebutan untuk orang-orang yang telah mengidap HIV/AIDS diantaranya: menekan jumlah kasus HIV baru, menurunkan angka kematian, dan menurunkan stigma dan diskriminasi yang sering terjadi pada ODHA.
Selanjutnya, diberikan juga sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pencegahan HIV/AIDS dan IMS (Infeksi Menular Seksual) terutama di kalangan remaja dan pemuda dan meningkatkan akses layanan pengobatan. Untuk itulah Dinas Kesehatan Kota Palembang melakukan kegiatan roadshow ke SLTA/SMK di Kota Palembang dalam rangka meningkatkan pengetahuan secara komprehensif tentang HIV/AIDS. Sebagai contoh bahwa berpelukan, bersalaman, satu ruang dan satu WC dengan penderita HIV/AIDS tidak akan tertular penyakit yang belum diketemukan obatnya tersebut. Kemudian ditegaskan kembali jika penularan HIV/AIDS adalah melalui transfuse darah, cairan semen dan cairan vagina.
Secara umum program ini ditujukan agar setiap orang mampu melindungi dirinya agar tidak tertular HIV dan tidak menularkan kepada orang lain. Secara spesifik pencegahan pada kelompok tertular ditujukan untuk menghambat lajunya perkembangan HIV, memelihara produktivitas individu dan meningkatkan kualitas hidup.