Pada hari jumat (12/03) lalu, bertempat di Aula Gedung B Lantai 3, Tim Lingkungan SMA Plus Negeri 17 Palembang memberikan sosialisasi/informasi pengenalan Eco Enzyme beserta manfaatnya kepada seluruh warga sekolah. Pembuatan Eco Enzyme berlatar belakang bahwa 70% sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah adalah sampah organik. Yang mana akan menimbulkan bau tidak sedap, mengurangi tingkat daur ulang plastik, serta memberi resiko terjadinya ledakan akibat gas metana. Untuk itu dengan membuat Eco Enzyme, kita telah mengolah sebagian besar sampah kita dan mengurangi beban TPA.
Eco-enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzyme berwarna coklat gelap dan memiliki aroma asam atau segar yang kuat.
Tujuan Pengolahan Eco-enzyme :Untuk memanfaatkan limbah sisa organik di lingkungan menjadi produk bermanfaat.
Manfaat Eco-enzyme:
- Proses fermentasi eco-enzyme akan melepaskan gas ozon. O3 dapat mengurangi karbondioksida di atmosfer. Sehingga mengurangi efek rumah kaca dan global warming.
- Membersihkan udara dari racun, polusi dan menghilangkan bau.
- Dapat dijadikan pembersih rumah tangga, insektisida, antiseptik, dan pupuk.
- Eco-enzyme juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan karena kandungan asam propionate.
Cara Membuat Eco-enzyme:
Gunakan gula apapun selain gula putih. Gunakan sisa-sisa dapur seperti kulit buah, tapi jangan durian!
Proses fermentasi akan menghasilkan gas sehingga disisakan tempat untuk proses fermentasi, wadah tidak diisi hingga penuh. Dalam 1 bulan pertama, gas akan dihasilkan dari proses fermentasi, sehingga tutup botol perlu dibuka setiap hari. Setelah 1 bulan, tutup botol dibuka 2-3 hari sekali.
Fermentasi berlangsung selama 3 bulan.