• principal@sman17plg.sch.id
  • Jl. Mayor Zurbi Bustan, Lebong Siarang Palembang
  • 088294873406
  • Resty Nursabella: Program AFS, Kunci Pintu Dunia

    Resty Nursabella: Program AFS, Kunci Pintu Dunia

    Kalau kamu ingin mendapatkan pengalaman yang akan mengubah hidupmu, maka Bina Antarbudaya dan program pertukaran antarbudaya AFS adalah pilihan yang tepat buatmu. Kamu akan mendapat teman baru, belajar bahasa asing, budaya baru, bahkan mengalami kehidupan dengan cara yang baru. Seperti cerita teman kita, Resty Nursabella yang sedang mengikuti program pertukaran pelajar ke Republik Ceko berikut ini.

    Suatu hari aku pulang kampung untuk berliburan di kampung ibuku dan di hari itu juga aku mendapatkan kabar bahwa aku lulus seleksi berkas nasional AFS. Awal pertanyaan yang tersisip dipikiran itu hanya, Apakah benar? Apakah tidak salah kirim kabar? Tetapi saudaraku meyakinkan bahwa aku termasuk salah satu siswa yang terpilih dari seluruh Indonesia. Di tempat itulah aku tertawa bahagia. Lalu sekarang mereka yang terpilih dijulukin para lentera-lentera yang terbang ke seluruh dunia membawa bekal ilmu dan akan kembali ke tanah airnya atau Lentera Kinanti Nusantara. Aku Resty Nursabilla, menjadi bagian dari mereka. Apabila ditanya mengapa kamu ingin pergi keluar negeri? Jawabannya cukup rumit karena di dalamnya tidak hanya mimpiku dari kecil tetapi juga terdapat berbagai tujuan yang ingin dicapaikan. Tanggal 26 Agustus 2016 pukul 14.00, telah sampai di Republik Ceko dimana berbagai kenangan terjadi.

    Aku tinggal bersama keluarga angkat di kota bernama Liberec berlokasi disebelah utara dari pusat kota Praha. Disana aku menjalankan sehari-hari menjadi pertukaran pelajar . Hari pertama sekolah, tidak tahu mengapa aku tidak merasakan gugup sama sekali. Bagi anak yang pertama kali keluar negeri sendirian tanpa orang tua yang menemani, setahun tinggal, dimana kamu dikelilingi oleh orang-orang asing yang sama sekali tidak tahu tentangmu ataupun budayamu, itu tentu sebuah tantangan dan pastinya kamu gugup. Apa lagi kalau kamu satu-satunya perwakilan dari Indonesia, seperti aku ke Republik Ceko. Tetapi anehnya aku pun cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar, dengan keluarga, teman, sekolah dan negara itu sendiri. Mengalami pengalaman yang tidak pernah terlupakan bersama keluarga angkatmu, teman AFSmu atau teman Ceko. Contohnya bermain ski, melepaskan lentera, berkemah, jalan-jalan ke kota, istana, desa, atau negara lain, dan masih banyak lagi. Sampai sekarang masih tidak percaya bahwa aku melakukan semua hal-hal itu . Lalu sejauh mata memandang rasanya perjalanan ini terlihat baik-baik saja. Hal itu yang menjadikanku khawatir tidak tahu mengapa.

    Kekhawatirkanku terjadi, rintangan-rintangan menghadapi. Mulai dari orang-orang yang tinggal disana, sikap mereka, kebiasaan mereka, pasti ada saja dimana kamu merasakan marah, kesal, kecewa dan sedih. Harapan dimana exchange program kamu bakal berjalan mudah, layaknya matahari bersinar terang, itu tidak mungkin selalu terjadi. Ada dimana mereka mulai bosan denganmu, mengabaikanmu, menjadi sedih, menangis atau homesick. Kadang aku berpikir aku sendirian disini. Orang berpikir aku terlihat bahagia tetapi sebenarnya aku sangat sedih. Ingin sekali rasanya ingin meminta bantuan dengan orang lain disana tetapi entah mengapa hatimu tidak cukup untuk mempercayai. Mereka terkadang mengerti tetapi kadang seolah-olah mengerti dan jawaban yang diberikan mereka hanyalah jawaban umum yang sering didengar. Komunikasi. Tetapi mempraktikannya itu terkadang lebih susah daripada melalui sebuah kata-kata.

    Lalu apa yang aku lakukan disaat itu? Aku menerima diriku sendiri, aku tidak mau berubah, itulah aku, mau bagaimana lagi? Seberapa kuatnya kamu ingin berubah pasti ada dimana kamu bakal kembali seperti semula. Tetapi aku hanya mengubah dengan pikiran baru yang berbeda., aku berdoa, berusaha, membangunkan diriku sendiri untuk tidak jatuh, untuk tidak menyerah. Aku kembali untuk menyelesaikan masalah-masalahku, berbicara dengan mereka setiap hari walaupun mereka tidak mau mendengar, mulai dari usaha sendiri dengan belajar bahasa negara mereka ataupun memita saran dari orang. Sedikit demi sedikit aku membuka hati mereka, sekarang pun teman-teman dan keluarga disini menerimaku, menjadikanku bagian dari mereka, tidak ada hal-hal yang bersifat formal, semuanya bersikap natural dengan satu sama lain.

    Setiap kecil aku rasakan aku bersyukur atas semua Allah berikan. Hasilnya pun menjadikan hati dan diriku yang sekarang. Program pertukaran pelajar ini menurutku seperti kunci untuk membuka pintu pikiran, hati dan mata seseorang untuk melihat dunia yang sangat luas.

    Nah, bagi kalian yang ingin bergabung dan mewujudkan impian merasakan pengalaman di luar negeri seperti Resty, silahkan lihat di sini.