Bertempat di Aula Lantai 3 gedung B, baru saja dilaksanakan Sosialisasi Pelaksanaan Sekolah Aman dan Ramah Sosial. Bersama perwakilan beberapa sekolah imbas yang d antaranya SMA Negeri 6 Palembang, SMA Xaverius 2 Palembang, SMA Muhammadiyah 1 Palembang dan SMA Karya Ibu Palembang.
SMA Plus Negeri 17 Palembang merupakan salah satu sekolah rujukan sesuai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama 1.650 sekolah lain se-Indonesia. Syarat sekolah yang ditunjuk untuk menjadi Sekolah Rujukan hasil ujian nasional sangat bagus. Kemudian yang diterima di perguruan tinggi negeri juga banyak. Akreditasi juga termasuk yang tertinggi, prestasi akademik maupun non akademik menonjol. Selain itu jaga harus siap menjadi pusat yang menyebarkan informasi program kepada sekolah lain.
Salah satu informasi program yang harus dimiliki oleh sekolah rujukan adalah Program Sekolah Aman. Untuk mensukseskan Program Sekolah Aman tersebut, SMA Plus Negeri 17 Palembang bekerjasama dengan Polsek Sukarame dan Puskesmas Sosial. Sosialisasi program tersebut diikuti oleh Kapolsek Sukarame Bapak Kompol Ahmad Akbar, SIK, M.Si. dan Ibu dr. Hj. Meriance sebagai narasumber, perwakilan guru-guru dari empat sekolah imbas dan peserta didik SMA Plus Negeri 17 Palembang.
Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang dalam sambutannya mengatakan bahwa membangun kultur sekolah unggul itu dengan memulai dari hal yang paling kecil yaitu diri sendiri. Dan salahs atunya adalah menciptakan sekolah yang aman dan ramah sosial saat berada di lingkungan sekolah.
Pada kesempatan yang sama Kompol Ahmad Akbar, SIK, M.Si.. sebagai narasumber memberikan tantangan kepada SMA Plus Negeri 17 Palembang dan sekolah lainnya untuk melaksanakan “Program Teman Sekolah” singkatan dari Tertib dan Aman di Sekolah yang beberapa programnya di antaranya: ketertiban penggunaan kendaraan bermotor, filtering internet, pemahaman tentang pendidikan seks, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Sementara dr. Hj. Meriance memberikan penyuluhan tentang Kesehatan Remaja yang salah satunya adalah memerangi masalah yang sering dihadapi oleh remaja meliputi: masalah fisik seperti pubertas dini maupun pubertas lambat; masalah perilaku contohnya NAPZA, merokok, kecelakaan, sex pra nikah dan abosi dan masalah mental seperti depresi, bunuh diri, LGBT serta permasalahan belajar. Untuk itu komunikasi sangat penting antara orang tua, guru dan murid apabila ada masalah yang terjadi di sekolah..