PALEMBANG –Widia Grantina, guru SMAN Plus 17 Palembang ini yang menggunakan wayang Beber sebagai model pembelajaran. Itulah metode kreatif, cerdik, dan berhasil yang diterapkannya. Guru Kimia ini mencoba menjadikan bahan pelajaran semenarik mungkin lewat wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam itu.
Atas karya tulisnya itulah, wanita kelahiran Bangka, 8 Mei 1970 silam ini meraih guru berprestasi tingkat Sumsel 2015 dan akan dikirim ke ajang nasional. “Karya tulis saya itu mengenai modofikasi wayang beber, yang digunakan mempelajari konsep sel volta. Dua tahun saya buat modifikasinya,” ujarnya dalam pemilihan pendidik dan tenaga pendidik berprestasi dan berdedikasi tingkat Provinsi Sumsel di hotel Swarna Dwipa, Kamis (4/6).
Alat peraga menggunakan wayang kata Widia, semuanya terbuat dari bahan bekas yang masih bisa didaur ulang seperti baju bekas dan busa sofa bekas. “Saya ingin melestarikan wayang di dunia pendidikan, karena generasi sekarang nyaris lupa dengan budaya kita. Makanya lewat metode inilah saya terapkan,” jelasnya.
Usaha Widia dalam membuat model pembelajaran ini tidak sia-sia. Terbukti tingkat keberhasilan menerapkan metode ini kepada siswa sebesar 90%. “Apalagi metode ini cocok untuk semua kurikulum. Sekaligus mengajarkan anak kreatif dan mengenal budaya lokal kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Drs Widodo, MPd mengatakan, bagi guru maupun kepala sekolah yang berprestasi dan lolos di tingkat provinsi akan dikirim ke tingkat nasional. “Mereka akan menjadi duta pendidikan, dan prilaku mereka harus memberi contoh kepada yang lain,” ujarnya.
Tentunya dari kelima utusan yang dikirim bisa meraih salah satu terbaik di tingkat nasional. Karena sebelum berangkat, mereka akan dibekali. “Semoga saja bisa memberikan yang terbaik. Dan bagi yang belum berkesempatan untuk menjadi yang terbaik, harus giat berusaha lagi untuk menjadi yang terbaik itu,” pungkasnya. (af)