PALEMBANG-Prestasi membanggakan kembali dirasakan keluarga besar SMA Plus Negeri 17 Palembang. Setelah tiga hari menjalani berbagai tes bersama 22 peserta dalam ajang seleksi guru berprestasi Kota Palembang, Widya Gantina SPd MT meraih juara 1 Guru Berprestasi 2015 Tingkat Kota Palembang, Jumat (24/04).
Seleksi yang diadakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang sejak 21 April lalu ini bertujuan menjaring wakil Kota Palembang dalam ajang guru berprestasi Provinsi Sumatera Selatan untuk selanjutnya bertarung di ajang seleksi guru berprestasi Nasional.
Dalam presentasinya, Bu Widya, demikian dia akrab disapa, menampilkan modifikasi wayang beber untuk mempelajari sel volta. Guru mata pelajaran kimia ini sengaja mengangkat wayang beber mengingat masyarakat Palembang sebetulnya sangat dekat dengan wayang. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa.
“Di Palembang, kan ada Wayang Palembang, kali ini saya ambil wayang beber. Jadi seru belajarnya,” kata Widya.
Perempuan panggung yang sempat akif menggeluti teater ini semula enggan mengikuti seleksi guru berprestasi. Namun, berdasarkan pengamatan tim sekolah, Widya dianggap layak untuk menjadi guru berprestasi dan diutus mewakili sekolah mengikuti ajang tersebut. Ia pun mengaku luluh ketika harus berhadapan dengan tanggung jawab mengharumkan nama sekolah. Termasuk dukungan rekan-rekan guru yang akhirnya membulatkan tekad Widya maju pada seleksi guru berprestasi 2015.
Widya mengaku tidak terbebani menjadi guru berprestasi. Ia akan menerapkan kompetensi yang ia miliki di sekolah. Menjadi berprestasi, menurut Widya, akan percuma jika seseorang tidak melaksanakan empat kompensinya di sekolah.”Mulailah dari institusi masing-masing,” katanya seraya bertekat berusaha sebaik mungkin di ajang seleksi provinsi kelak. “Hasilnya urusan Allah,” tandasnya.
Wakil kepala sekolah bidang Humas, Hj Nuraini, MPd mengatakan sekolah sangat mendukung guru, pegawai dan siswa untuk mengembangkan kompetensi melalui berbagai lomba termasuk seleksi guru berprestasi.
Ia menilai, seleksi ini merupakan penghargaan tertinggi bagi guru karena empat kompetensi guru harus dikuasai dan diaplikasikan dalam pembelajaran di samping etika, sikap dan pengetahuan lainnya.
“Prestasi ini di samping melengkapi berbagai prestasi yang pernah diraih, juga diharapkan menjadi motivasi untuk rekan-rekan guru,” ujarnya. (af)