Banyak hal yang memberi sudut pandang baru dalam melihat perbedaan. Hal baru yang membuat Sakinah Suhailah ingin terus menemukan, mengeksplorasi, menjelajah dan menginspirasi. Sikap toleransi dan menghormati kepercayaan orang lain sebagai bagian dari hak asasi benar- benar terwujud disini.
Itulah sedikit penggalan cerita seorang Sakinah Suhailah, peserta didik kelas XII IPS SMA Plus Negeri 17 Palembang yang sedang menjalani aktivitasnya sebagai siswa pertukaran pelajar melalui Bina Antarbudaya/AFS di St. Gallen Swiss. Berikut ini pengalaman setelah dia tiga bulan di Eropa:
Aku merasa begitu beruntung mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program siswa pertukaran pelajar di Swiss. Sudah lebih dari 3 bulan aku meninggalkan Tanah airku dan mencoba pengalaman baru untuk belajar dan bertahan hidup di Negeri orang.
Begitu banyak hal baru yang menakjubkan kutemukan di Negeri yang terkenal karena pegunungan Alpennya ini. Aku diberkahi dengan begitu banyak keberuntungan, keluarga dan teman teman yang sangat baik dan peduli. Aku tinggal di Engelburg, St. Gallen bersama keluarga Ohlhorst, yang terdiri dari Orangtua angkat, 3 saudara angkat laki-laki dan satu saudara angkat perempuan.
Di bulan pertama, aku belum secara resmi menjadi siswa disekolahku, karena ada kelas Jerman dari AFS Swiss yang wajib diikuti oleh seluruh siswa AFS. Aku pergi ke sekolah bersama saudara angkat perempuanku, Katharina di Kantonsschule am Burggraben, setelah menyelesaikan kursus Jerman. Belajar disekolah menggunakan bahasa baru yang benar-benar berbeda tidaklah begitu mudah. Dan bahasa Jerman secara gramatik memang cukup sulit.
Tapi aku telah membuktikan sendiri kehebatan otak manusia. Dimana diawal, aku merasa begitu sulit untuk mengerti apa yang orang-orang katakan, tapi seiring waktu, aku mampu menggunakan bahasa sulit ini dalam kehidupan sehari-hari, mengerjakan soal- soal ujian disekolah dan bahkan membuat lelucon dalam bahasa Jerman.
Setiap hari adalah tantangan. There are so many things need tobe discovered and explored, karena hidup adalah tentang belajar dan berubah bahkan daunpun telah membuktikannya. Hijau, menguning, kemudian berguguran. Even leaves changed, how people can’t?
Perbedaan kultur memang benar- benar begitu aku rasakan disini. Tapi aku begitu kagum dengan betapa open-minded nya mereka. Mereka sangat menghormatiku sebagai seorang muslim dan apa yang aku pakai. Disekolah pun mereka bahkan menyediakan tempat khusus yang bisa aku pakai untuk beribadah. Sikap toleransi dan menghormati kepercayaan orang lain sebagai bagian dari hak asasi benar- benar terwujud disini.
Begitu banyak hal baru yang mengajariku banyak hal. Hal baru yang membuatku semangat menjalani kehidupan, yang memberiku sudut pandang baru dalam melihat perbedaan. Hal baru yang membuatku ingin terus menemukan, mengeksplorasi, menjelajah dan menginspirasi. Aku hanya punya waktu tak lebih dari 8 bulan lagi yang harus aku manfaatkan sebaik- baiknya untuk pengalaman berharga sebanyak- banyaknya. Sampai jumpa tahun depan. (SS)