Selasa (20/05) merupakan hari yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi seluruh siswa kelas XII SMA Plus Negeri 17 Palembang yang menerima pengumuman hasil Ujian Nasional 2014 lulus 100%. Bahkan Dwi Lisa Nur’aini dan Wiena Maulidia Respati, berrprestasi sebagai peraih nilai tertinggi UN 2014 Program IPA dan IPS se-Sumatera Selatan.
Seperti diketahui bahwa nilai tertinggi jurusan IPA se-Sumsel diraih Dwi Lisa Nur’aini kelas XII IPA 7 (XII akselerasi) dengan nilai Bahasa Indonesia 9,30, Bahasa Inggris 9,10, Matematika 9,80, Fisika 9,70, Kimia 9,40, Biologi 9,20 dan totalnya 56,50. Sedangkan peraih nilai tertinggi jurusan IPS se-Sumsel dari kelas XII IPS, yakni Wiena Maulidia Respati dengan perolehan nilai Bahasa Indonesia 8,60, Bahasa Inggris 8,90, Matematika 9,50, Ekonomi 9,30, Sosiologi 8,70, Geografi 9,30 sehingga total nilainya 54,30.
Sukses Dwi Lisa dan Wiena ini bukanlah prestasi yang diraih secara instan, tetapi melalui tiga tahun program pembelajaran yang diterapkan SMA Plus Negeri 17 Palembang secara terstruktur, terarah dan terintegratif dalam Kurikulum SMA Plus Negeri 17 Palembang. Mulai dadi sistem seleksi masuk yang ketat dan bertahap, penanaman disiplin selama Latdis (latihan kedisiplinan), MOS (masa orientasi siswa), membuka wawasan melalui program Homestay, serta ESQ untuk menanamkan kontrol jiwa yang matang sebagai awalan masuk di lingkungan pembelajaran di SMA Plus Negeri 17 Palembang. Dilanjutkan masa di kelas sepuluh dengan pengalaman kehidupan di asrama untuk mendidik siswa berdisiplin tinggi, belajar hidup mandiri, manajemen waktu dan belajar bersosialisasi serta mempertebal keimanan dengan memperbanyak ibadah.
Di kelas sebelas mereka dibebaskan untuk menentukan pilihan jurusan IPA atau IPS yang diambil demi kelanjutan masa depannya. Sistem penjurusan di SMA Plus Negeri 17 Palembang bukan diambil dari nilai mata pelajaran tetapi berdasarkan bakat dan minat peserta didik itu sendiri sehingga mereka akan lebih menjiwai jurusannya masing-masing tanpa paksaan.
Selain belajar secara akademik mereka dimatangkan dengan belajar berorganisasi melalui OSIS yang begitu banyak programnya, dan ekstrakurikuler yang menyalurkan bakat dan minat dan jiwa kompetitif melalui lomba-lomba yang sering mereka ikuti dan seringkali menjuarai kompetisi di berbagai level.
Pada tahap akhir di kelas duabelas, pembelajaran lebih difokuskan dan diintensifkan melalui Tryout-tryout dan pembahasannya menghadapi Ujian Nasional dan SBMPTN. Siswa dibiasakan dengan berbagai macam tipe soal dan penyelesainnya. Sehingga pada saat berjuang di Ujian Nasional sesungguhnya mereka tidak lagi gugup dan percaya diri menghadapi soal.
Dukungan pihak sekolah dengan program-programnya dirasakan sangat membantu mereka mencapai sukses ini. Kepala Sekolah dan guru-guru yang bekerja tanpa pamrih melayani siswa setiap hari memberikan jaminan kenyamanan belajar tuntas. Pemberian motivasi dan inspirasi untuk berjiwa kompetitif serta harus jadi yang terbaik selalu ditanamkan tidak terbatas oleh guru yang mengajar pelajaran yang di-Ujian Nasional-kan, tetapi semua guru memiliki andil dan peran yang sama dalam mendidik siswa-siswinya.
Tidak lupa, sukses prestasi yang mereka raih dipersembahkan kepada kedua orangtua yang terus mendoakan dan mendorong mereka untuk berprestasi tinggi. Dukungan orangtua baik secara moral dan material menambah semangat tekun belajar meraih cita-cita.