Pagi ini, Rabu (06/11) bertempat di halaman kantor SMA Plus Negeri 17 Palembang dimulai kembali pembuatan lubang resapan biopori oleh peserta didik kelas XII PSIA 5 dan XII PSIA 4 yang dibimbing langsung oleh Bapak Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru anggota 7K. Hal ini dilaksanakan untuk menghadapi adanya hujan yang sudah mulai sering terjadi akhir-akhir ini.
Musim hujan sudah tiba, genangan air dimana-mana akibat volume air sudah tidak tertampung oleh media tanah. Untuk itu mari kita kita jaga keseimbangan alam dengan memperbanyak lubang biopori di sekitar kita. Biopori secara alami merupakan lubang – lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme yang ada di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan organisme tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
Aktifitas organisme ini akan turut menjaga terpeliharanya keberadaan biopori dalam tanah. Bidang resapan ini akan menjaga kemampuan tanah menjaga sirkulasi air dalam tanah tersebut sehingga tidak akan ada genangan air di permukaan tanah. Efek selanjutnya adalah tidak akan menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit seperti malaria ataupun deman berdarah.
Secara buatan, lubang resapan biopori tersebut dapat dibentuk dengan cara membuat lubang vertikal ke dalam tanah dengan alat pelubang/screw kemudian diisi dengan bahan organik, seperti sampah organik rumput, daun, potongan ranting dsb. Bahan organik tersebut menjadi makanan organisme di dalam tanah sehingga aktifitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas organisma maka semakin banyak biopori yang terbentuk. Lubang itu kelak terisi oksigen sebagai media air mengalir ke dalam tanah. Cara itu sangat efektif dan mudah diterapkan di daerah mana pun, termasuk di lingkungan sekolah.