Berpredikat Sekolah Adiwiyata Mandiri, SMA Plus Negeri 17 Palembang mengadakan workshop persiapan dan penilaian Adiwiyata bagi sekolah binaan tahun 2017 bertempat di Aula Gedung B lantai 3 hari ini, Sabtu, (11/02). Acara berlangsung mulai pukul 08.00 samapai dengan 10.00 WIB.
Kegiatan ini ditujukan kepada sekolah-sekolah adiwiyata binaan guna mewujudkan sekolah-sekolah di Palembang menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Nasional dan kemudian menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri, sekaligus mewujudkan Palembang sebagai barometer pendidikan berwawasan lingkungan.
Seperti kegiatan yang dilakukan oleh tim Adiwiyata SMA Plus Negeri 17 Palembang pada hari ini yang mengundang lima belas sekolah binaan yaitu; SMPN 1, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 9, SMPN 10, SMPN 18, SMPN 23, SMPN, 26, SMPN 41, SMPN 43, SMP Pusri, SMAN 1, SMAN 7, SMAN 11, untuk melakukan koordinasi terkait kesiapan sekolah binaan tersebut dan pendampingan program adiwiyata di sekolah masing-masing. Dalam kesempatan tersebut, hadir juga narasumber dari BLH Kota Palembang Ibu Ir. Reni Sefriany, M.T. (Kabid Tata Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup) dan Ibu Nyimas Ida Apriani (Kasi Pemeliharaan dan Peningkatan kapasitas Lingkungan Hidup) yang memberikan informasi seputar program sekolah adiwiyata.
Selain itu dibicarakan juga tentang rencana tim Adiwiyata SMA Plus Negeri 17 Palemabng ke sekolah-sekolah binaan dalam waktu dekat untuk melaksanakan monitoring pelaksanaan program adiwiyata sekolah tersebut. Karena tujuan Program Adiwiyata ini adalah untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, peserta didik dan warga lainnya), sehingga upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Beberapa sekolah yang telah mendapat predikat sekolah adiwiyata tingkat nasional diharapkan mampu untuk meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri. Proses seleksinya didasarkan pada empat kriteria yang meliputi pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan berbasis partisipatif, dan pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah.