Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1436 Hijriah/2015 Masehi baru saja selesai dilaksanakan di Masjid Baabul Ilmi SMA Plus Negeri 17 Palembang pagi ini, Jumat (09/01). Kegiatan yang diselenggarakan oleh OSIS SMA Plus Negeri 17 Palembang ini menghadirkan pembicara, Bapak Drs. Herwansyah, M.Ag. dari UIN Raden Fatah Palembang.
Kegiatan kerohanian Islam seperti peringatan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal penanggalan Hijriyah ini merupakan kegiatan rutin di SMA Plus Negeri 17 Palembang. Acara dimulai pukul 07.30 WIB dengan pembacaan surat Yaasin bersama oleh seluruh warga sekolah kemudian pembukaan serta pembacaan ayat suci Al Quran beserta saritilawahnya.
Rangkaian acara berikutnya berupa sambutan Kepala Sekolah berisi ajakan untuk bersama-sama kita teladani Rasulullah Muhammad SAW dalam kehidupan kita sehari-hari agar hidup kita diberi kemudahan. Kemudian beliau berpesan agar seluruh warga mengikuti acara ini dengan khusuk dan tenang dan niatkan untuk beribadah.
Selanjutnya acara inti hikmah Maulid Nabi oleh Bapak Ustadz Drs. Herwansyah, M.Ag. dengan memulai pengajian dengan menceritakan sejarah adanya peringatan Maulid Nabi, pada masa Nabi sendiri peringatan hari kelahiran beliau tidak pernah dilakukan bahkan dalam perkembangannya perayaannya pun dilarang. Tidak banyak yang tahu bahwa sesungguhnya peringatan Maulid Nabi diciptakan sebagai bagian dari cara membangkitkan semangat kaum Muslim untuk melawan terhadap penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh tentara perang salib dari daratan Eropa.
Sultan Salahuddin Al Ayyubi berhasil membangkitkan semangat juang umat Islam dengan cara mempertebal kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad SAW, tujuannya jelas untuk membangkitkan solidaritas dan semangat perjuangan umat Islam. Sang Khalifah membuat sebuah sayembara untuk membuat semacam biografi Rasulullah yang dimenangkan oleh Al Barjanji hingga sekarang kita kenal dengan kitab Al Barjanji.
Inti Kitab Al barjanji ini antara lain:
1. Bercerita tentang silsilah Nabi Muhammad SAW dengan lengkap.
2. Menceritakan suka duka Rasulullah dalam berdakwah mulai dari yang pahit seperti diusir dari tanah kelahiran, disebut gila, dilempar kotoran unta, diludahi dan lain-lain. Namun pada akhirnya kita tahu bahwa berdakwah itu tidak mudah namun akhirnya dimudahkan Allah.
3. Berisi tentang puji-pujian akhlaq beliau yang harus diteladani oleh ummatnya.
Tidak berbeda dengan keadaan waktu itu, saat sekarang ini mulai kendor semangat nilai dan moral Islam dan digantikan dengan nilai-nilai yang dikatakan globalisasi, lberalisasi, sekularitas dan kebebasan lainnya. Maka peringatan Maulid Nabi seperti ini sangat diperlukan untuk memupuk kembali nilai-nilai keislaman yang mulai tergerus jaman. Mengenal nabi bukan berarti menyekutukannya dengan Allah. Akan tetapi mengetahui sejarah, biografi dan mencintai Nabi berarti meneladani semua ajarannya. meneladani kemuliaan akhlak beliau dan berusaha mengevaluasi diri kita sendiri.
Keutamaan akhlaq Nabi yang perlu kita teladani antara lain: shidiq (selalu benar), fathonah (cerdas), amanah (tidak khainat), dan tabliq (berdakwah/menyampaikan). Maka dari itu kita harus mengadopsi akhalq beliau itu karena dengan akhlaq inilah beliau aman. Salah satu implementasi untuk seorang peserta didik meneladani rasul adalah dengan taat, patuh dan menghormati guru karena keberkahan ilmu akan terpancar jika seorang guru ikhlas memberikan ilmunya.