Layaknya Indonesia, masyarakat Jepang sangatlah ramah. Selain ramah, mereka juga memiliki kesadaran diri akan disiplin. Itulah penggalan kisah perjalanan seminggu Hanan Izzah Nabila siswi kelas XI.1 MIA SMA Plus Negeri 17 Palembang di Jepang melalui program JENESYS 2.0.
Tidak terasa perjalanan ke Jepang dalam rangka program JENESYS 2.0 selama seminggu telah berakhir. Bagi yang belum mengetahui mengenai program JENESYS 2.0, program ini adalah program pertukaran pemuda antara Jepang dan negara-negara Asia Pasifik yang bertujuan meningkatkan arus pengunjung asing dan meningkatkan potensi perhatian ke Jepang terhadap para pemuda sebagai penopang generasi masa depan. Kebetulan program yang saya ikuti dari tanggal 16-23 Desember 2014 bertemakan Bahasa Jepang sehingga syarat utama untuk mengikuti program ini adalah pelajar yang sedang belajar bahasa jepang. Itu pun tidak sembarang sekolah dengan mata pelajaran bahasa jepang yang mendapatkan undangan untuk muridnya mengikuti program ini. Beruntungnya saya belajar di sekolah yang memiliki reputasi baik dan memilih Bahasa Jepang sebagai mata pelajaran lintas minat mengingat diterapkannya kurikulum baru di sekolah saya.
JENESYS 2.0 menyuguhkan satu minggu perjalanan yang sangat berbekas pada diri saya. Dari mulai tiba, orientasi, mengunjungi berbagai tempat, homestay, hingga kembali ke tanah air. Masih sulit dipercaya, saya berada di negara yang biasa hanya saya lihat dari media semacam televisi dan internet ataupun dari manga dan anime favorit saya! Layaknya Indonesia, masyarakat Jepang sangatlah ramah. Terutama saat homestay, saya dapat berinteraksi dengan keluarga Jepang secara lebih dekat. Mereka menghargai saya sebagai seorang muslim yang tidak dapat memakan babi dan tidak sungkan memeriksa kandungan makanan yang akan saya makan. Tentunya perilaku mereka membuat saya merasa nyaman dan merasa seperti memiliki keluarga kedua. Sampai sekarang saya masih tetap saling mengontak dengan keluarga homestay saya, dan semoga akan terus berlanjut di masa depan. Selain ramah, mereka juga memiliki kesadaran diri akan disiplin. Hal inilah yang patut diterapkan dalam kehidupan masing-masing jiwa masyarakat Indonesia.
Dari perjalanan tersebut, saya mengenal teman–teman baru dari berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai macam karakter. Perjalanan ini juga telah menjadi kado terindah pada ulang tahun saya ke-16. Pengalaman selama seminggu di Jepang memberikan saya banyak pelajaran dan juga kenangan sehingga menjadikan saya ingin kembali ke Negeri Matahari Terbit itu di lain kesempatan. Saya mengharapkan dari pengalaman yang saya dapatkan selama seminggu di Jepang, saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan juga saya dapat menyebarkan perilaku baik masyarakat Jepang pada teman-teman dan orang-orang terdekat saya. (HIN)