Rabu (08/05) SMA Plus Negeri 17 Palembang mendapat kunjungan dari Dewan Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rombongan yang berjumlah 15 orang didampingi Ketua Dewan Pendidikan Sumatera Selatan, Bapak Sunardi, dan Kabid SM/SMA, Drs. H. Riza Fahmi, M.M. Rombongan diterima di Ruang Kepala SMA Plus negeri 17 Palembang.
Acara diawali dengan doa dilanjutkan dengan sambutan dari tamu rombongan. Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Syamsuddin Anwar, dalam sambutannya menyampaikan maksud kedatangannya melakukan kunjungannya ke SMA Plus Negeri 17 Palembang yang antara lain, untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang pendidikan di Kota Palembang yang barometernya adalah SMA Plus Negeri 17 Palembang.
Dalam kesempatan itu Drs. H. Syaiful Bahri, MM memaparkan kepada rombongan mengenai profil SMA Plus Negeri 17 Palembang, profil menuju adiwiyata mandiri, serta prestasi dan kemajuan yang telah diraih sekolah.
Rasa kagum dan apresiasi tinggi diberikan peserta kunjungan kepada SMA Plus Negeri 17 Palembang, baik pada sesi dialog, maupun dari observasi lapangan. Pertanyaan yang diajukan, antara lain, bagaimana perekrutan siswa, pengelolaan lingkungan, penerapan manajemen, peran komite dan pemerintah daerah.
KUNJUNGAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA PUSAT
Guna mencari data dan informasi terkait dengan pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah, Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pusat melaui staf subbidang dokumentasi dan publikasi, Efgeni dan Ishak melakukan kunjungan ke SMA Plus Negeri 17 Palembang. Kedua tamu tersebut diterima di ruang Kepala Sekolah. Dalam penjelasannya, Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang, Drs. H. Syaiful Bahri, M.M. menyatakan bahwa pembelajaran kebahasaan dan kesastraan diaplikasikan dalam ekstrakurikuler di sekolah dan kegiatan eksternal sekolah. Kegiatan ekskul yang dimaksud adalah bugemm, jurnalistik, kirana, kodrat, pengisi tetap acara Gayung Bersambut TVRI SumselBabel. Perestasi yang dicapai peserta didik mulai dari tingkat kota, provinsi, nasional, dan internasional.
Kegiatan dilanjutkan di lantai 2 perpustakaan, untuk sharing dengan peserta didik mewakili kelompok ekskul yang ditunjuk. Kegiatan berlangsung selama tiga jam. Peserta didik diminta menyerahan karyanya untuk dipublikasikan di majalah Bahasa dan Sastra Pusat.