Bina Antarbudaya, The Indonesian Foundation for Intercultural Learning, didirikan di Indonesia pada tanggal 2 Mei 1985 oleh Taufiq Ismail, Tanri Abeng, Irid Agoes, Kartono Mohamad dan Sophie Gunawan Satarie (Alm). Bina Antarbudaya adalah partner dari AFS Intercultural Program di Indonesia dan berkantor pusat di New York City, Amerika Serikat serta memiliki partner di 60 negara di dunia. Bina Antarbudaya adalah organisasi berbasis volunteer, non profit, non pemerintah yang menyelenggarakan pembelajaran antarbudaya dan memberikan kesempatan kepada siswa Indonesia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman global dan keterampilan sebagai calon pemimpin masa depan.
Bina Antarbudaya adalah lembaga nirlaba non-pemerintah yang mengelola program pertukaran pelajar di Indonesia. Bermitra dengan AFS Intercultural Programs, setiap tahunnya Bina Antarbudaya menerima dan mengirimkan banyak siswa/siswi ke berbagai penjuru dunia dengan misi untuk saling mengenal kebudayaan masing-masing.
Bina Antarbudaya memiliki kantor pusat di Jakarta, Jalan Limau No.22, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain itu, Bina Antarbudaya memiliki 20 chapter yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk Chapter Palembang. Kegiatan di cabang dikelola penuh oleh relawan. Relawan tersebut mencakup seluruh lapisan anggota masyarakat dari berbagai latar belakang, baik usia, pendidikan, sosial ekonomi. Sebagai organisasi yang memusatkan perhatian pada Pembelajaran Antarbudaya (Intercultural Learning) Bina Antarbudaya memberikan kesempatan kepada para pelajar Indonesia untuk mendapatkan pengalaman pembelajaran antarbudaya dan pendidikan global melalui berbagai program pertukaran internasional yang terlaksana melalui kerjasama dengan mitra-mitra internasional. Bina Antarbudaya berkomitmen untuk membantu para pemuda-pemudi untuk mengembangkan karakter, pengetahuan, keahlian dan sikap mereka guna mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan berbagai perubahan positif di masyarakat.Sampai tahun 2015 kami memiliki kurang lebih tiga ribu orang returni dari program AFS, KL-YES dan Jenesys.
Program Bina Antarbudaya Program dibedakan berdasarkan lama program, misi, kerjasama atau permintaan khusus dari suatu negara atau yayasan lain:
Program AFS, Program utama Bina Antarbudaya tentu saja AFS year programme. Pelajar yang terpilih akan dikirim ke salah satu dari 30 negara tujuan seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Norwegia, Belgia, Perancis, Italia, Belanda, Jerman, Selandia Baru, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa Tengah, Eropa Timur dan Asia. Lama program tersebut 11 bulan, kecuali Jepang hanya 6 bulan.
Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program adalah program beasiswa penuh yang diberikan oleh U.S. Department of State kepada siswa SMA atau sederajat, yang bertujuan menjembatani pemahaman dan saling pengertian antara masyarakat negara-negara dengan populasi muslim yang signifikan dengan masyarakat Amerika Serikat
Short Program, Kalau kamu ingin mendapatkan pengalaman pertukaran antarbudaya AFS tanpa harus meninggalkan sekolah selama satu tahun, AFS Short Program adalah pilihan yang tepat buatmu. Program-program jangka pendek AFS memberikan pengalaman antarbudaya secara intensif dengan tema khusus pada masing-masing programnya, seperti :
Intensive language program
Environmental studies
Cultural program
Sports program
Music and art programs
Intercultural Learning
Dengan pilihan program yang lebih spesifik, kamu akan memperoleh pengalaman dan keterampilan baru yang tidak semua orang bisa dapatkan. Kamu akan lebih mandiri, bertanggung jawab, dan lebih fleksibel. Selain itu kamu akan bisa membangun hubungan dan jejaring dengan lebih banyak orang dari banyak negara.
Dan dalam rangka ASEAN Community 2015, kita harus mampu berkompetisi dengan negara-negara anggota ASEAN Community lainnya maka terbuka lebar bagi siswa yang ingin mengenal lebih jauh negara-negara ASEAN dan merupakan partner AFS seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia.
Outreach Kepada Siswa Difabel, Siswa difabel adalah siswa dengan kemampuan khusus yang berkaitan dengan keterbatasan fisik yang dimiliki. Yang termasuk dalam siswa difabel di sini adalah memiliki keterbatasan dalam pendengaran (tuna rungu total dan sebagian), kemampuan bicara (tuna wicara), penglihatan (tuna netra), serta mobilitas fisik dan anggota tubuh.Perekrutan siswa difabel adalah syarat wajib dari pemberi beasiswa kepada seluruh Negara penerima beasiswa YES sejak tahun 2004. Pemberian kesempatan kepada siswa difabel ini sesuai dengan prinsip kesetaraan dan keterbukaan yang selama ini dipegang oleh Bina Antarbudaya dan AFS Internasional.
Saat ini Bina Antarbudaya tengah mengupayakan pengembangan program lain seperti pertukaran guru, pertukaran relawan. Selain itu, relawan (voulenteer) beserta returnee aktif dalam kegiatan sosial dan mengadakan seminar/workshop pengembangan diri.
Untuk info lebih lanjut anda dapat lihat di http://www.bina-antarbudaya.or.id atau Chapter Palembang di http://ybapalembang.wordpress.com atau twitter: @YBA Palembang
LINE: @binabudplb
Instagram: @binabudplb